Judul : Silver Stone
Penulis : Ardina Hasanbasri
Penyunting : Jia Effendi
Penyelaras : Ida Wajdi
Pewajah Isi : Aniza
ISBN : 978-979-024-468-9
Halaman : 313
Penerbit : Penerbit Atria -
Cetakan : Pertama, Januari 2011
Fallun Fartzd Danta
Ambratta Gabaril
Pintu pertama adalah pintu masuk
Pintu kedua adalah pintu menuju sebuah rintangan
Pintu ketiga adalah sebuah pintu keluar.
Sayangnya, kalian belum bisa sampai ke pintu ketiga.
Dua orang kakek sedang bernegosiasi dengan alot. Yang satunya memiliki sosok kurus, tinggi, berjanggut panjang, menggunakan jubah abu-abu kumal serta tidak mengunakan alas kaki. Ia dipanggil Max. Sedangkan sosok satunya lagi bertubuh gemuk dan pendek, berwajah merah serta berambut tipis, ia dipanggil Hanz. Keduanya bukan sekedar kakek-kakek biasanya tapi tukang sihir!
Keduanya sama-sama mengaku sebagai penyihir paling besar , yang satu merasa lebih hebat dari yang lain. Max memiliki sebuah batu bulat berwarna perak dan mengkilat terkena cahaya bulan sedangkan Hanz memiliki sebuah tongkat emas. Guna memutuskan siapa yang paling hebat, keduanya mengadakan pertandingan berupa menguji kedua benda tersebut. Benda mana yang paling banyak menghasilkan keajaiban paling hebat, maka pemilik benda itulah yang menjadi penyihir paling hebat.
Selesai kedua kakek sihir itu bernegosiasi, kedua benda tersebut, tongkat dan batu terangkat ke udara dan terus terbang hingga tidak terlihat lagi seakan-akan menyatu dengan langit. Selanjutnya mereka tinggal menunggu kejaiban apa yang akan mereka saksikan
Mereka berdua tidak menyadari, bahwa pertandingan yang mereka lakukan akan membawa pengaruh bagi kehidupan seorang putri yang terlalu bersemangat alih-alih anggun, pengawal yang setia, anak tukang kaya yang memiliki fisik berbeda dari saudaranya, pangeran yang terlalu percaya diri, tukang sihir yang miliki perasaan bersalah, serta seekor naga pengecut. Plus sebagai bumbu penyedap secuil kisah cinta segitiga ala bangsawan.
Kisah putri yang ditinggal ibunya selalu mampu membuai pembacanya. Ingat bagaimana kisah putrid salju. Ibu tirinya yang kejam ingin membunuhnya, untung pemburu yang diberi tugas tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Ia membiarkan putri salju di hutan sendirian alih-alih membunuhnya.
Demikian juga dengan kisah Putri Alyssa. Hidupnya lebih menyenangkan saat nenek dan sepupunya belum memasuki instana atas permintaan ayahnya. Sang ayah Raja Everard Celeste merasa keberadaan sang nenek dan sepupunya bsai memberikan sedikit sentuhan wanita bagi anak gadisnya. Ternyata itu justru membuat sang putri merasa menderita. Ia hanya punya waktu satu minggu untuk mencari jawaban atas segala pertanyaan yang mengganjal hatinya.
Seperti kisah dogeng yang lain, umumnya tugas seorang pangeran adalah melakukan sesuatu yang mulia. Dalam kisah klasik, umumnya tugas seorang pangeran adalah menyelamatkan seorang putri yang diculik oleh seekor naga raksaksa atau monster lainnya. Menyelamatkan mungkin bukan tugas yang sulit, tapi mencari lokasi dimana sang putri berada sungguh lebih sulit.
Damon, pangeran dari Kerajaan Azura selalu mendapat pelajaran bahwa perempuan harus dihormati dan memperlakukan mereka bagaikan permata dunia. Saat melihat seorang gadis dalam bahaya maka prinsip itu berlaku secara otomatis. Namun siapa mengira justru prinsip itu membuatnya celaka. Saat ini ia berada sebuah penjara bawah tanah dengan seorang pria tua, seorang pemuda kurus ceking dan gadis yang justru membawa masalah baginya. Pangeran Damon tak mengira kalau gadis yang membawanya dalam masalah bukan sembarang gadis, dan petualangannya masih berlanjut tidak hanya selesai disana saja.
Kita juga akan tahu perbedaan mendasar antara manusia biasa dan seorang penyihir. Penyihir dilahirkan dengan aura magis dalam diri mereka sehingga mereka bisa melakukan sihir. Kadang mereka menggunakan tongkat, batu dan alat lainnya guna mengeluarkan sihir agar lebih cepat dan efisien. Walau untuk penyihir yang memiliki kekuatan hebat hanya perlu dengan memikirkan tindakan saja. Sedangkan manusia tidak memiliki itu sehingga mereka tidak bisa melakukan sihir kecuali mereka punya alat sihir.
Ternyata selain penyihir dan manusia biasanya, ada yang namanya Anamigz. Anamigz sebenarnya mirip dengan penyihir hanya saja mereka manusia. Mereka lahir dengan aura khusus, tetapi bukan aura magis, dan aura itu juga berbeda dengan aura yang dimiliki oleh penyihir.
Seputar penyhir, dalam http://mocca-chi.blogspot.com/2010/09/10-penyihir-paling-top-di-dunia.html disebutkan 10 penyihir paling top di dunia, yaitu :
1. The Wicked Witch of the West
2. The Witch of Endor
3. Baba Yaga
4. Macbeth's Three Witches
5. Tituba
6. Penyihir di Hansel and Gretel
7. Circe
8. Endora from Bewitched
9. Marie Laveau
10. Galadriel
Tidak ada HP dalam list ini ^_^
Buku ini sebenarnya memberikan banyak pesan moral. Tengok saja sosok Troy, anak tukang kayu yang memiliki fisik berbeda dengan seluruh saudaranya. Seluruh kakaknya memiliki perawaan yang kekar. Kakak pertamanya mampu membawa tiga puluh kayu bakar sekali jalan dan merupakan sosok yang paling berani, kakak keduanya merupakan pemburu yang hebat sementara kakak ketiganya mampu berlari dengan cepat. Troy dianggap berbeda karena bertubuh kurus. Ia hanya bertugas membantu-bantu ibunya di rumah saja. Padahal dibalik tubuh kecilnya, ia memiliki kepandaian serta keberanian yang luar biasa. Sosok Troy memberi kita sebuah pelajaran untuk tidak menilai sesorang dari bentuk fisiknya saja.
Troy juga membuktikan bahwa mencoba lebih baik dari pada hanya duduk-duduk tidak berbuat sesuatu dan hanya menunggu nasib. Ia lebih baik pergi menentukan nasibnya sendiri dari pada hanya duduk dalam ketakutan. Cara mengatasi ketakutan adalah dengan memikirkan sesuatu yang patut diperjuangkan.
Kita juga akan mendapat sebuah pelajaran berharga mengenai sumber kekuatan terbesar di dunia. Terkadang, dalam situasi terjepit, kita bisa Salah mengenal diri kita lebih jauh. Manusia selalu merasa tidak berdaya bila melawan sesuatu ( menurut mereka) yang lebih kuat dari mereka sendiri. Itu sebabnya beberapa orang berupaya memiliki benda-benda yang dianggap mampu memberikan kekuatan lebih. Padahal manusia memiliki benda yang paling memiliki kekuatan di dunia, yaitu hati manusia. Harapan, motivasi dan pikiran manusia bisa menjadi senjata terkuat yang pernah ada. Hati yang terus berharap dan percaya adalah kunci dari semuanya. Sebuah pandangan yang patut diikuti.
Buku ini ditunjukan untuk pembaca remaja serta mereka yang berjiwa muda. Sehingga konflik-konflik yang ada walau terkesan rumit sesungguhnya tak serumit sinetron kita. Ada penjelasan yang sangat sederhana untuk setiap masalah yang ada. Jika setiap masalah dipertajam mungkin bisa cocok untuk pembaca dewasa. Walau bagaimana, saya cukup terhibur. Adegan monster rawa merupakan kesukaan saya dari seluruh isi buku ini. Sosok sang putrid mengingatkan saya pada beberapa orang sahabat he he he he. Ok sedikit mirip diri saya juga yang kadang suka grusak-grusuk ^_^ Sepertinya bintang tiga cocok untuk buku ini.
Kisah ini terutama mengajarkan bahwa,
Tidak semua jenis pertarungan terjadi antar prajurit-prajurit kerajaan
Tidak semua pertarungan melibatkan pedang dan darah
Tidak semua pertarungan harus menghabiskan banyak tenaga
Pertarungan menggunakan pikiran itu lebih sederhana dan memuaskan.
“…. Dan seperti halnya setiap kisah, kisah ini dimulai dengan Once upon a time…”
Dan seperti halnya setiap review, review ini ditutup dengan BELI DAN BACALAH BUKU INI…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar