Pengarang : Frances Hodgson Burnett
Penerjemah : Barokah Ruziati
Halaman : 320
Penerbit :PT Gramedia Pustaka Utama
Kenapa aku terlupakan?
Kenapa tidak ada yang datang?
Buku ini mengisahkan bagaimana dua orang anak yang keberadaannya semula tidak diinginkan, bisa memperoleh kebahagian dengan batuan seorang teman yang luar biasa , seekor Burung Robin dan sebuah taman yang indah.
Marry Lennox berasal dari sebuah keluarga mapan.Ia lahir di India. Ayahnya memiliki jabatan dalam Pemerintah Inggris. Selain selalu sibuk ia juga sakit-sakitan seperti Marry. Ibunya walau merupakan seorang wanita yang cantik jelita, hanya memiliki ketertarikan pada pesta dan acara bersenang-senang. Saat Marry lahir, ia menyerahkannya ke perawatan ayah sebutan bagi pengasuh di India.
Kedua orang tua Marry Lennox meninggal karena kolera dalam jangka waktu yang berdekatan. Setelah pemakaman, para pelayan pribumi yang masih selamat segera melarikan diri. Tidak ada satupun yang ingat kepadanya. Ia ditinggal sebatang kara di rumahnya yang kosong. Untuk ia ditemukan orang. Walinya Mr Archibald Craven segera mengutus orang untuk menjemput dan membawa Marry untuk tinggal bersamanya.
Colin Craven merupakan anak tunggal dari Mr Archibald Craven Sejak ibunya meninggal, Mr Craven tidak ingin melihat anaknya. Memang ada saat dimana anak itu tidur dan Mr Craven memandang wajahnya, namun hanya sesekali saja.
Dengan kepribadian yang nyaris serupa, kedua anak tersebut malah bisa berkawan dengan akrab. Hal ini tentu juga berkat pengaruh Dicon, adik lelaki salah seorang pelayan. Dicon yang mampu berbicara dengan hewan mampu membawa angin segar bagi kedua anak tersebut.
Kegemaran Dicon akan alam bebas menular pada kedua anak yang lain. Marry belajar bagaimana berkebun, Colin mencoba berdiri dan berjalan agar bisa melihat taman yang dirancang kedua sahabatnya. Udara segar dan banyak bergerak ternyata baik bagi kesehatan serta sifat kedua anak tersebut. Mereka berubah total!
Pada bagian awal, saya sedikit merasa jenuh membaca buku ini. Bukan karena terjemahannya yang kurang baik. Namun entah kenapa saya merasa kisah ini membosankan. Hanya saat saat dalam perjalanan pulang, saya baru sadar hanya buku ini yang saya bawa. Terpaksa saya baca sampai tuntas. Keterpaksaan membaca ternyata berbuah manis. Kian kebelakang cerita kian menarik. Jadi jangan cepat menyerah jika merasa bosan di awal cerita.
Sekedar usul, bagaimana jika kalimat, " Ayahnya punya jabatan dalam pemerintahan Inggris dan selalu sibuk dan sakit-sakitan juga" Diubah menjadi, " Ayahnya punya jabatan dalam pemerintahan Inggris serta selalu sibuk dan sakit-sakitan juga" *sambil memberikan hormat ke kakak seperguruan ^_^*
Menunggu terjemahan selanjutnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar