Sabtu, 17 Juli 2021

2021 #26: Penerbangan Malam

Penulis: Antoine de Saint-Exupery
Penerjemah: Anton WP
ISBN: 9786237245544
Halaman: 116
Cetakan: Pertama-2021
Penerbit: bukuKatta
Harga: Rp 50.000
Rating: 3/5



Detik-detik berlalu dengan lambat, mengalir pergi seperti darah yang surut. Apakah mereka masih terbang? Setiap detik membunuh sebuah harapan. Aliran waktu memusnahkan  kehidupan. Seperti selama dua puluh abad ia menghancurkan sebuah kuil,merembes melalui batu granitnya, dan mengurai kuil itu menjadi reruntuhan, demikianlah selama berabad-abad kehilangan dan air mata menjejali setiap detik, mengancam para penerbang.
~Penerbangan Malam, halaman 103~
 
Mungkin banyak yang belum pernah  mengetahui dan membaca buku ini. Namun nama pengarangnya, Antoine de Saint-Exupéry tentunya sudah terkenal melalui kisah The Little Princes (Le Ptit Princes),  serta Wind, Sand and Stars  (Terre Des Hommes) yang juga mengambil tema penerbangan.

Buku ini berkisah tentang  pos udara pertama yang melayani pengiriman antar kota di benua Amerika. Saat itu (kisah ini muncul pertama kali tahun 1931), peralatan belum secanggih sekarang. Para pilot harus mengandalkan cahaya bulan serta bintang ketika cuaca cerah. Jika badai tiba, keberuntungan yang diharapkan.

Pengiriman pos dilakukan pada malam hari. Hal ini bertujuan untuk mengisi kekosongan pengantaran yang dilakukan oleh kereta  api dan kapal laut pada siang hari. Penerbangan tersebut bukannya tak berisiko. Hanya pilot yang memiliki kecakapan dan nyali besar yang berani melakukan penerbangan pada malam hari.

Fabien, salah satu pilot yang menjadi tokoh dalam kisah ini digambarkan sebagai satu dari sedikit pilot yang memiliki kecakapan dan keberanian. Ia membawa pos udara Patagonia dari ujung selatan ke Bunos Aires.  

Suatu ketika  ada informasi badai akan datang, namun Fabien enggan mengubah jadwal penerbangan. Dia terjebak badai! Dengan segala upaya, ia berusaha untuk bertahan. Harapannya untuk hidup sangat besar. Apalagi  ia baru saja melangsungkan pernikahan enam minggu lalu.

Selain Fabie,  ada sosok Rivière sebagai salah satu tokoh dalam kisah. Ia bertugas untuk memastikan setiap penerbangan sesuai jadwal. Setiap pesawat diharapkan bisa  tinggal landas dan kembali dengan aman. Sosoknya digambarkan sebagai orang yang keras dan tegas. 

Ia yakin bahwa sikapnya sudah tepat. Tak perlu ramah-tamah, justru harus menjaga jarak agar para bawahan mau bekerja dengan disiplin yang tinggi demi keamanan dan keselamatan jiwa mereka. Walau dalam lubuk hati paling dalam, ia sangat mencintai anak buahnya.

Malam ketika terjadi badai, Rivière merasakan firasat yang aneh. Tak biasanya ia ragu akan banyak hal. Ternyata firsatnya benar. Pesawat pos yang dipiloti oleh Fabie mendadak hilang dari pantauan. Baginya ini merupakan pukulan berat.

Apalagi ketika harus berhadapan dengan istri Fabien yang datang mencari informasi, ia merasa menjadi sosok yang lemah. Untunglah  sang istri  memiliki kepriabadian yang kuat sehingga Rivière tak perlu menemui wanita dengan derai aiar mata

Dalam dua puluh tiga bab, pembaca diajak untuk mengikuti aneka peristiwa yang terjadi seputar kegiatan pos udara saat itu. Dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga bagaimana sikap para tokoh dalam menghadapi aneka kejadian.

Penulis banyak mempergunakan kata-kata kiasan yang diramu sedemikian rupa sehingga membuat pembaca terbuai dalam permainan kata yang dipergunakan. Imajinasi pembaca juga perkembang sesuai dengan persepsi masing-masing.

Misalnya kalimat yang ada di halaman 70," Malam tak bertepi,pikir pilot itu, tak ada tempat berlabuh (karena setiap bandara tampaknya tak bisa dicapai), tidak pula mnuju fajar menyingsing. Dalam satu jam dua puluh menit bahan bakar akan habis. Cepat atau lambat dia harus membabi0buta di lautan kegelapan. Ah, kalau saja dia bisa mellaui ini sampai siang hari!"

Dari sisi terjemahan, kalimat yang ada mengalir dengan baik. Saya tak perlu membaca dua kali sebuah kalimat untuk bisa memahami apa maksudnya. Bahkan untuk kalimat yang berisi kiasan. Penerjemah telah mengalih bahasa buku ini dengan baik.

Saya pernah tak sengaja membeli buku yang saya kira berisi tentang  pos udara. Karena pada kover tertera  Use The Air Mail: The Fastest Mail di BBW ketika pertama kali menggelar acara di Indonesia dengan harga lumayan murah jika dilihat dari isi yang penuh warna dan sampul    hardcover menawan.

Ternyata judul yang benar adalah Fly Now! oleh Joanne Gernstein London. Iseng mengecek Goodreads, saya menemukan judul yang sama dengan cpver yang berbeda. Lengkapnya ada di sini.   Buku tersebut  berisi tentang aneka koleksi poster dari Smithsonian National and Space Museum. Didalamnya juga ada tentang pos udara.

Sumber gambar: 
https://www.goodreads.com



 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar