Jumat, 13 Mei 2016

2016 #52: Seputar Sejarah Penyiksaan

Judul asli: The Illustrated History of Torture

Penulis: Jack Vernon
ISBN-10: 847328385
ISBN-13: 9781847328380
Halaman: 64
Cetakan: Pertama- Juli 2011
Penerbit: Carlton Books Limited
Rating: 4/5

Buku tentang  sejarah penyiksaan?
Maksudnya tentang aneka alat penyiksaan  yang sering dipakai,  seperti yang sering ada terlihat di film?  Pasti seram nih isinya

Begitu pikiran saya ketika pertama kali melihat buku di iklankan di http://www.bigbadwolfbooks.com/. Karena penasaran, mulainya mengunjungi situs yang memuat buku, Goodreads. Wah, bintang 4.16, lumayan bagus juga. Baiklah masukan buku ini dalam daftar belanja, kebetulan salah satu teman juga meminta untuk dibelikan. Untunglah, saya bisa menemukan buku ini mengingat ternyata jumlah yang tresedia di BBW  hanya sedikit (dilihat dari tingginya tumpukan saat itu).

Meski hanya berisi 64 halaman, namun buku ini padat akan kisah menyeramkan, sesuai dengan judulnya. Dimulai dari model penyiksaan dari zaman Roma yang dilakukan secara fisik hingga  siksaan  zaman moderen, yaitu secara psikologi. 

Tentunya aneka cara penyiksaan bisa kita temukan di sini. Mulai dari sekedar melempari dengan batu, merajam, digantung, mutilasi, potong, dibakar, setrum, tusuk,  ditakuti dan sebagainya. Lumayan menyeramkan juga ya.

Supaya bisa memahami seberapa menakutkannya, coba kita simak isi buku ini, tentunya dengan mengikutkan Introduction, Index dan Credits.  Dimulai dari  bagian pertama Beating, Whipping, and Stoning, lalu Mutilation, Flaying, Gladiators serta Hanging, Drawing, and Quartering. Selanjutnya ada Cutting and Sawing, Burning and Branding, Flogging, dan Piercing. Tak ketinggalan juga ada Drugs and Psychochemicals, dan Electric Shock Turtere. Itu baru sebagian, lumayan seram bukan.

Cara penyiksaan digantung mungkin sering kita temui dalam aneka kisah  cowboy. Atau ada juga dengan cara mengguyur tubuh terpidana dengan ter lalu  menguangkan bulu bebek. Cara ini sering sekali disebutkan dalam kisah Lucky Luke. Biasanya mereka yang kedapatan curang saat bermain kartu menerima hukuman ini, atau gantung.

Disebutkan juga mengenai teknik introgasi dengan cara waterboarding. Caranya adalah dengan mengikat tangan dan kaki lalu memasukan kepala ke dalam semacam kantong (pada intinya kepala harus tertutup rapat). Kemudian air  dituangkan di atasnya. Seolah-olah orang tersebut berada dalam posisi akan tenggelam.

Selain urusan penyiksaan, terdapat pula bagian yang mengisahkan tentang perburuan mereka yang dituduh sebagai penyihir. Salah satu yang paling terkenal adalah The Salem Witch Trial . Kejadian yang berlangsung antara bulan Februari 1692 hingga Mei 1693 ini sering dijadikan ide dalam pembuatan film. 

Selain itu, terdapat juga kisah tentang beberapa orang yang mengalami penyiksaan hebat, seperti Joan of Arc, Guy Fawkes dan Dr. Frank Olson. Ada juga sekelumit kisah  tentang Khalid Sheik Mohammed seorang anggita Al Qaeda, yang menyebutkan bahwa ia memberikan pengakuan agar penyiksanya mau berhenti. Ia disiksa dengan cara waterboarding.

Tata letak menarik, selain aneka gambar seram tentunya, juga bisa kita temukan dalam buku ini. Sebanyak empat buah yang bisa kita katakan mirip dengan amplop dokumen,  menyajikan informasi dengan cara yang berbeda. Disajikan dengan nuansa meyeramkan, warna putih dengan bercak darah, membuat yang melihat akan tergoda untuk menilik apa yang ada di dalamnya.

Di halaman 57, dokumen yang bisa kita temukan adalah dua buah postcard yang dibuat oleh tawanan saat perang Vietnam, perintah khusus yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama di tahun 2009, serta Universal Declaration of Human Right

Jika masih merasa informasi yang diberikan dalam buku ini kurang, pada halaman 60 disajikan daftar buku dan websites yang bisa diakses terkait topik yang disajikan dalam buku ini.

Masih merasa penasaran? Tengok halaman 61. Terdapat nama dan alamat beberapa tempat yang bisa dikunjungi baik berupa museum  atau tempat bersejarah lainnya. Ada Kepulauan Alcatraz, San Francisco, USA, lalu ada Museum of Historic Torture Devices, Wisconsin Dells, USA.  Salah seorang sahabat saya merekomendasikan The Hoa Lo Prison aka Hanoi Hilton, Vietnam. 

Sepertinya buku ini lebih banyak mengisahkan tentang penyiksaan di kawasan Eropa dan Timur Tengah. Untuk versi moderen memang membahas tentang Amerika. Untuk kawasan Asia sepertinya tidak terlalu banyak. Padahal saya lebih penasaran dengan kisah di Asia berdasarkan kedekatan emosional.

Oh ya, jangan melirik ke bagian bawah jika ingin mencari  halaman. Untuk halaman, dicetak di bagian tengah sisi lebar. Jadi bukan di pojok kanan atau kiri bawah. Desain untuk halaman juga tidak bisa, mengambil setengah bagian dari pisau cukur. Makin menambah kesan seram bukan? 

Uniknya, selain mempergunakan kover dengan nuansa mencekam, bagian sisi buku juga dibuat sedemikian rupa sehingga mudah ditekuk, seolah-olah menjadi sebuah kotak segi empat.  

Buat yang merasa memiliki kemampuan bahasa Inggris biasa-biasa saja, jangan khawatir. Buku ini tetap bisa dinikmati karena penulisnya mempergunakan bahasa yang mudah dipahami. Andai kata pembaca tetap merasa tidak memiliki kemampuan untuk membaca dan memahami isinya secara baik dan benar, tetap tak perlu khawatir. Ada banyak gambar yang juga bercerita banyak. 

Torture bisa kita artikan sebagai penyiksaan, sebuah tindakan yang  dilakukan secara sengaja, bertujuan untuk menciptakan rasa sakit atau penderitaan hebat baik secara jasmani maupun rohani terhadap seseorang.  Tujuannya adalah untuk mengintimidasi, balas dendam, hukuman, mendapatkan informasi, pengakuan, atau tujuan politik dan lainnya. Secara singkat, bisa dikatakan bahwa penyiksaan adalah tindakan sengaja guna menimbulkan rasa sakit fisik atau psikologis  untuk memenuhi  keinginan penyiksa atau memaksa  korban untuk melakukan hal yang diinginkan oleh penyiksa. 

Dalam  Diderot Encyclopedia, disebutkan bawa penyiksaan pada  abad ketujuh belas dikenal dengan istilah  "question".  Maknanya berasal dari penggunaan penyiksaan di kasus pidana. Terdakwa disiksa, kemudian penyiksa  akan mengajukan pertanyaan. 


Penyiksaan dianggap sebagai pelanggaran berat Hak Asasi manusia seperti yang dinyatakan dalam Deklarasi Hak Asasi manusia.  Penandatangan Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan I dan II dari Juni 1977 8 resmi setuju untuk tidak menyiksa orang yang  ditangkap dalam konflik bersenjata, baik dalam cangkupan internasional atau internal.  Artinya tidak boleh melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi, yaitu warga sipil dam tawanan perang

Di negara kita, urusan penyiksaan juga mendapat perhatian.  Pada http://www.persamaankata.com, disebutkan bahwa pandanan kata dari penyiksaan adalah penganiayaan.  Dalam situs berikut disebutkan bahwa  menurut yurisprudensi, maka yang diartikan dengan “penganiayaan” yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit, atau luka. Menurut alinea 4 pasal ini, masuk pula dalam pengertian penganiayaan ialah “sengaja merusak kesehatan orang”. 

Pertanyaan yang diberikan terkait pembahasan membuat saya tertawa, apakah istri yang menggosok cabe di wajah pacar suami masuk dalam penganiayaan?. Hati-hati kalau cemburu, jangan sampai dianggap  melakukan penganiayaan.  Sementara perihal Peraturan polisi yang  mengakomodasi masalah penyiksaan dalam sepuluh (10) pasal yang berbeda bisa dibaca pada situs berikut.


Untuk review kali ini, saya tidak akan memasukan gambar-gambar yang terdapat dalam buku. Terlalu menakutkan. Lebih baik dibaca atau dilihat sendiri gambar-gambar tersebut ^_^

Seharusnya ada peringatan usia yang diperkenankan membaca buku ini. Mengingat isi yang lumayan menyeramkan. Jangan sampai juga buku ini dijadikan inspirasi oleh orang tidak bertanggung jawab.

Menakutkan tapi juga menambah pengetahuan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar